Saat masih SMA dulu saya mempunyai seorang teman yang lumayan unik. Suatu kali karena marah habis kena semprot oleh orangtuanya dia memutuskan untuk hengkang dari rumah a.k.a Minggat. Bermodalkan sepeda butut dan semangat juang yang membara dia bertekat untuk pindah ke kota lain. Entah karena sudah terlalu emosi atau karena kebentur becak tuh anak ngeloyor pergi tanpa membawa uang saku ataupun air minum. Dan benar saja karena jarak yang ditempuh emang jauuuhhh...banget akhirnya tuh semangat padam juga, bukan karena kesiram air tapi gara2 dia gag bawa air. Akhirnya baliklah dia ke rumah dan mengurungkan niatnya untuk minggat.wkwkwk...
Seandainya dia bawa botol kosong untuk menampung air hujan mungkin dia sekarang sudah bisa benar-benar minggat dan sukses jadi gelandangan yang tersohor. Tapi kalau itu terjadi di musim panas maka skenario botol kosong nampaknya jg percuma.hehehe... Trus piye??
Kalo kita menengok di negara tetangga telah dibuat suatu alat untuk menjaring angin. Lhah..bukannya udah ada peribahasa yang berbunyi "Seperti menjaring angin". Itu kan artinya melakukan kegiatan yang sia-sia. Tapi apa benar seperti itu?? Ternyata di dalam angin yang biasa kita rasakan ini (nb:exception kentut) terdapat kandungan uap air yang masih bisa kita manfaatkan.
Seorang mahasiswa bernama Kristof Retezar membuat alat yang bernama Fontus. Sebagaimana nama yang dipilihnya Fontus dalam mitologi Romawi dikenal sebagai dewa mata air.
Alat yang dirancang ini berfungsi untuk menangkap angin di sekitarnya dan mengubahnya menjadi air segar. Desain dari rancangannya ini menggunakan elemen pertier. Elemen pertier adalah logam khusus yang berfungsi untuk menyerap panas dan melepaskan panas dengan cara dialiri arus listrik.
Alih-alih menggunakan aki atau baterei Mas Kristof memilih menggunakan panel surya sebagai sumber tenaga listriknya. Ketika listrik mengalir pada elemen pertier ini maka pada bagian atas elemen akan menjadi dingin dan pada bagian bawah elemen akan menjadi panas.
Ketika angin masuk melalui bagian bawah ruang maka lambat laun panas yang terjadi di bagian bawah akan semakin berkurang. Ketika angin mulai masuk ke bagian atas ruang maka jalannya angin akan terhambat oleh dinding yang memiliki lubang-lubang kecil sehingga memberi waktu pada udara/angin yang telah masuk untuk melepaskan molekul-molekul airnya atau bisa dikatakan untuk berkondensasi dan masuk ke dalam botol yang sudah disiapkan sebelumnya.
Mungkin ini salah satu alat yang tepat sebagai persiapan untuk minggat yang bisa saya usulkan.
Tapi saya sarankan sebaiknya gag usah minggat deh daripada tar dikutuk jadi botol ama emak kan repot juga :/
Alat yang dirancang ini berfungsi untuk menangkap angin di sekitarnya dan mengubahnya menjadi air segar. Desain dari rancangannya ini menggunakan elemen pertier. Elemen pertier adalah logam khusus yang berfungsi untuk menyerap panas dan melepaskan panas dengan cara dialiri arus listrik.
Ketika angin masuk melalui bagian bawah ruang maka lambat laun panas yang terjadi di bagian bawah akan semakin berkurang. Ketika angin mulai masuk ke bagian atas ruang maka jalannya angin akan terhambat oleh dinding yang memiliki lubang-lubang kecil sehingga memberi waktu pada udara/angin yang telah masuk untuk melepaskan molekul-molekul airnya atau bisa dikatakan untuk berkondensasi dan masuk ke dalam botol yang sudah disiapkan sebelumnya.
Tapi saya sarankan sebaiknya gag usah minggat deh daripada tar dikutuk jadi botol ama emak kan repot juga :/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar